Berhati-hatilah dalam Kehidupan

27 Jul

Judul itu untuk melingkupi semua hal yang kebetulan terbaca dalam blog, web dll yang membahas tentang Allah dan ilmuNya. Kenapa harus hati-hati … semua benda di sekitar kita merekam segala aktivitas yang ada. Dalam teknologi manusia telah ada kamera super mini, perekam suara jarak jauh, penginderaan jarak jauh (apalagi dekat). Hasil perekaman itu tersimpan dalam memori. saat ini penyimpanan memori yang semakin kecil bentuknya tetapi semakin besar kapasitasnya. Dari gambaran alat itu, bagaimana kalau sebagai mahkluk Allah telah berbuat sembrono sampai dengan jelas-jelas menentang ketentuan Allah, dengan sendirinya telah terekam, tercatat dan tertata dengan rapi arsip semua perbuatan itu dengan detail.

Tapi begitulah adanya, manusia diberi kebebasan untuk memilih mau taat, atau mengabaikan EGP (emang gue pikirin) bahkan sampai menentang. Baik pilihan didasarkan atas kehendak perut, atau otak-atik pikiran ataupun atas dasar dorongan hati. Pilihan atas dasar perut ya hasilnya pasti untung sendiri, menang sendiri, enak sendiri. Sedangkan hasil olah pikir pasti menghasilkan gagasan dan tindakan yang manis namun membahayakan. Hak ini yang kadang melahirkan istilah kelihatam manis diluar tapi dalamnya jelek. Atau bisa diistilahkan mendua, munafik, plin-plan, khianat, ABS (asal bapak senang), dan banyak istilah untuk hal ini. Orang yang memiliki laku ini bila berhadapan dengan temen atau kolega atau mitra bahkan keluarga akan berperilaku bagaimana membuat citra menyenangkan, mempesona, selalu mendukung. Untuk itu berhati-hatilah, waspadalah, dalam bahasa Jawa “Eling lan Waspodo”.

Terakhir, orang yang hidupnya berserah diri pada Allah Yang Maha Pengatur. Hidup biasa saja, makan ya biasa, minum ya biasa, tempat tinggal yang penting ada. Semua ini dilihat hanya Allah-lah yang mengatur, yang memberi dan meminta kembali.

Makan, pakaian, rumah dll dilihat sebagai alat untuk kelangsungan hidup dan dilihat tidak lebih dari pada fungsi bukan kepuasan atau kebanggan atau tujuan hidup.

Prakteknya orang yang hidup berserah diri ini tidak ada rasa malas, bersegera menyelesaikan pekerjaan baik pekerjaan sebagai manusia yang hidup di dunia (mencari rahmat Allah) dan manusia yang akan hidup di akhirat (mencari cinta Allah), sehingga terasa malu untuk tidak bersegera. Bangun tidur bersegera sholat, bersegera menyiapkan keperluan pagi hari, bersegera menyelesaikan tugas, bersegera membagikan nafkah (tidak menunda nafkah/ditabung) semua segera sampai kepada yang berhak (saldo nol).

Keistimewaan Yogyakarta, sebuah pesan

22 Jul

Ringkas cerita sebelum negara R.I berdiri Kasultanan Yogyakarta memiliki peran besar dalam perebutan kemerdekaan dan untuk keselarasan hubungan lebih lanjut Kasultanan dan Pakualaman menyatakan bergabung dengan negara R.I.

Tanpa di sadari keistimewaan itu telah berjalan 67 tahun dan dipertanyakan oleh generasi yang tidak mengalami peristiwa tahun 1945. Sungguh sangat disayangkan, peristiwa tahun 1945 yang penuh dengan keiklasan untuk bergabung dengan negara R.I untuk sebuah keselarasan harus mengalami ‘gugatan’.

Dalam unen-unen di Jawa sering di dengar ucapan “Ngono yo ngono ning ojo ngono“, “Kuwi yo kuwi ning dudu kuwi” yang sulit ditangkap pengertiannya, khususnya bagi yang ‘laku sembrono’, yang kurang hati-hati, dan tidak waspada.

Pada kesempatan malam Jum’at Kiwon tanggal 19 Juli 2012 (hari Kamis) Ibu Mentaram istri dari Sultan Agung Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman telah ‘manjing’ ke dalam raga juru kunci Sendang Ari Wulan dan bercerita panjang lebar tentang Kesultanan Yogyakarta. Saat itu kami hanya sebatas mendengarkan tidak bisa bertanya lebih jauh karena kami semua tidak menguasai tentang Kasultanan Yogya, Pakualaman dan Mangkunegaran.

Di akhir cerita Beliau berpesan :”Sultan tetap Sultan, dengan mengurusi kesultanan aja sudah cukup, dengan gegono yang telah ditinggalakan. (dalam cerita itu disebukan Borobudur, Prambanan dan peninggalan dalam Kraton)”.

Maksud dari semua ini penulis tidak mengetahui, kehadirannya saat itu hanya sebatas bincang-bincang. Jadi penulis tidak siap ketika materi bincang-bincang menjurus pada eksistensi Kasultanan Yogyakarta dan Pakualaman.

Lahir dan Batin, Sebuah Perkenalan

17 Apr

Manusia terlahir sebagai satu kesatuan yang utuh lahir dan batin, keduanya perlu di rawat, dijaga dan di tumbuh-kembangkan.
Sejak lahir kebanyakan manusia diajarkan cara makan bercita-cita menjadi orang kaya, menjadi ini menjadi itu, belajar computer, belajar menggambar, belajar berbagai bahasa dan seterusnya itu semua baru pemenuhan kebutuhan bagian lahir/lahiriah…
Pernahkan batin diperlakukan seperti itu ? sehingga batin tidak tidur atau bahkan membatu ?
Dengan sendirinya ketika batin tertidur tidak akan pernah tahu apa-apa sampai waktu yang ada habis untuk tidur, yang hanya menjalani kehidupan di alam dunia tidur (mimpi dalam kehidupan)…
Mungkin dalam tidurnya pernah mendengar “sesungguhnya semua ini berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah”, jadi ketika manusia diciptakan, yang menciptakan Allah sebagai sumber awal yang hidup tetapi ketika proses penciptaan lahir lingkungan hanya memperhatikan fisik si manusia yang baru lahir, akhirnya batin yang ikut lahir semakin lama semakin kurus tidak pernah di didik, diberi makan dan sebagainya kebutuhan batin… akhirnya batin tertidur dan lebih parah lagi batin menjadi batu… itulah yang didistilahkan dengan “keras kepala” atau “mati hatinya”.

Hello world! lahirdanbatin

16 Apr

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can always preview any post or edit it before you share it to the world.